Sosok nyata sang Hujan
Kicauan burung di kala senja Menemani suasana yang begitu lara Mereka terbang dengan banyak cara Tanpa menyianyiakan setiap kepakan sayap nya Itu sangat membuatku malu Seakan burung lebih baik dari ku Tanpa akal pun mereka sangat tau Bahwa tak boleh menyiakan sesuatu apapun itu Sampai kapan rasa ini terus berada Meski ini alasan klise yang nyata Tapi memang hal ini sangatlah menyiksa Ketika kau katakan sebuah prosa Berisi kata yang sarkas Lagi singkat, padat, jelas Meski hanya sekilas Tapi menorehkan luka yang membekas Bayangan semu penuh penyesalan Seakan memamerkan kenyataan Semua tingkah laku dan ucapan Yang dulu pernah aku lakukan "Sial, Brengsek, Apaan-apaan" Mungkin itulah kata yang kini sering terucapkan Sulit bagiku membedakan indahnya khayalan Dan pahitnya kenyataan Teringat kisah hujan yang turun Menggoreskan luka pada sang daun Yang anehnya sang daun tetap santun Meski selalu menerima rasa sakit yang beruntun Tapi adakalanya air h...