Aku Pamit
D i penghujung jalan yang panjang, di penghujung rindu dan kenangan yang kekal Dimana air embun menjadi gelombang dan cahaya pelangi menjadi api Yang membakar hangus kotaku dan segala yang pernah tumbuh disana Seperti kenangan dan kau misalnya! A ku pamit, pada seribu cahaya nyata yang jatuh di matamu Pada sejuta cinta di kedalaman tak berujung yang kusebut perasaanku Pada cerita yang tak pernah ingin ku selesaikan dan luka yang selalu membuat basah matamu R indu yang meradang akan menjadi luka layaknya kertas kokoh yang kemudian lapuk Kenangan akan memudar saat terlalu lama tak jumpa Dan luka akan sembuh saat kembali pulang ke rumah Aku pamit dan izinkan aku bicara pada bunga mawar mu Untuk bisa sekali lagi ku siram lalu pergi.. Entah akan kembali berbunga atau tetap mati. Sayang, dengarlah baik-baik pesan ini "Pandanglah dunia layaknya Jar yang kasrah Terus lah berada di jalan Nashob yang fathah Sehingga kau temukan hakikat Rofa' yang dham...